Banda Aceh,Sigombak - PT Telkom (Tbk) Kandatel Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk melacak isu terkait dengan "ilmu hitam" yang disebarkan melalui jaringan telepon seluler (HP) yang meresahkan masyarakat.
"Tidak benar isu telepon `ilmu hitam` yang menyebabkan adanya kematian. Saya saat ini sedang berkoordinasi dengan Poltabes Banda Aceh untuk melacak isu yang meresahkan masyarakat itu," kata General Manejer (GM) Kandatel NAD, Zarwilis Yunus, di Banda Aceh, Jumat.
Ia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan pesan-pesan yang disampaikan lewat HP terkait dengan pesan untuk tidak menghidupkan HP.
Seorang warga Kota Banda Aceh, Citra Dewi, menerima pesan dari temannya melalui HP yang isinya tentang larangan menghidupkan HP pada pukul 10.00 WIB dengan alasan adanya penyebaran "infra merah".
Zarwilis, menegaskan semua informasi yang disebarkan melalui telepon seluler itu tidak benar dan pihaknya menilai sengaja ditebarkan untuk tujuan meresahkan masyarakat.
"Sekali lagi tidak benar, apalagi kalau ada pihak-pihak yang menyebutkan bahwa itu pesan dari operasi Telkomsel. Kami mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan untuk tidak terpengaruh dan terpancing dengan isu tersebut," tambah GM Kandatel NAD.
Isu yang tidak jelas sumbernya itu menyebutkan bahwa akan sangat berbahaya manakala salah satu dari dua nomor (0866 - 0666) muncul warna merah karena dapat berakibat fatal bagi penerima panggilan misterius itu.
"Namanya saja isu, kok mesti dipercaya. Saya pikir mari kita bekerja seperti biasa. Orang yang suka mempercayai kepada isu, apalagi sampai ketakutan setelah mendengarnya maka sebenarnya perlu diberi pencerahan dengan siraman rohani atau ke psikiater," kata Arief Rahman, warga Banda Aceh.
Sementara itu, seorang pemuka Islam di Kota Banda Aceh, Tgk Iskandar, mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dapat menyebabkan umat bisa syirik.
"Tidak benar jika orang mati karena telepon. Kematian itu bisa terjadi kepada siapapun dan kapanpun, manusia tidak mengetahui kapan ajalnya tiba (mati)," katanya.
Jadi, masyarakat khususnya umat Islam harus berpegang teguh kepada keyakinan bahwa kematian itu bukan urusan manusia, tambah dia.(*) (ANTARA News)
Sabtu, 10 Mei 2008
Telkom Lacak Isu Telepon Mematikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Berita Terkini dari ANTARA Menteri: PM BorisJohnson butuh waktu pulih dari COVID-19 Cerita pasie...
-
Berita Terkini dari ANTARA Rupiah terus tertekan dekati Rp16.000, pasar panik meluasnya Corona G...
-
Berita Terkini dari ANTARA Sepekan, perpanjangan PSBB transisi hingga perkembangan kasus COVID-19 ...
-
Berita Terkini dari ANTARA Empat kampung sekitar Tembagapura sudah kosong Kuba umumkan kasus per...
-
Berita Terkini dari ANTARA Megawati akan gunakan hak pilih di Kebagusan Kemenpar tawarkan KUR bi...
-
Berita Terkini dari ANTARA Seri terbaru Marvel "Secret Invasion" temukan sutradara Hyu...
-
Berita Terkini dari ANTARA Pasar nantikan hasil pilpres AS, rupiah bergerak menguat IDI Jaksel i...
-
Berita Terkini dari ANTARA Lari malam, berkeringat bersama di Senayan BPPT buka Cassava Castle p...
Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi

0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih