Bisakah Kenaikan BBM Di Batalkan?

Sigombak-Isu Kenaikan BBM yang akan dilakukan ujung mei ini menimbulkan masalah baru bagi rakyat. Terlepas dari semua alasan pemerintah pusat untuk menaikkan harga Bahan bakar Minyak (BBM), rakyat meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan tersebut. Karena dampak rencana kenaikan BBM dirasakan sangat menyengsarakan masyarakat.

Di beberapa daerah lain, mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menentang rencana tersebut. Gerakan mahasiswa itu mendapat dukungan dan rasa simpati dan menumbuhkan harapan mahasiswa dapat mempengaruhi pemerintah untuk membatalkan kenaikan BBM.

“Saat ini harga minyak belum naik saja keadaan sudah sangat parah dan banyak harga yang telah naik apalagi kalau naik benaran,” ungkapan penuh harapan itu sangat sering ditemui terlontar dari mulut rakyat kecil seperti kita-kita ini (rakyat besarnya siapa?).

Yang dimaksud keadaan sangat parah ini yakni kelangkaan BBM saat ini yang tergolong sangat parah dalam beberapa tahun terakhir. Di beberapa SPBU, antrian panjang mengular dari pagi hingga subuh. Pengorbanan pengantri itu hanya untuk mendapatkan beberapa liter minyak yang pembeliannya dibatasi. Kondisi ini dapat ditemui setiap hari di beberapa SPBU di Indonesia

Ditingkat eceran minyak sangat sulit ditemui. Jika ada, harganya bervariasi dari Rp 10.000 perliter hingga mencapai 15.000 perliter. Harga itu tergantung dari biaya dan pengorbanan pedagang eceran dalam mendapatkan minyak. Jumlah ditingkat eceran Itu pun sangat minim. Kelangkaan BBM ini menjadi ladang usaha baru yang cukup menghasilkan sebagian kecil masyarakat.

Dampak kelangkaan harga mulai merembet kenaikan harga lain. Baik kebutuhan pokok sehari-hari maupun bidang usaha lainnya. Seperti kebutuhan pokok, ongkos kendaraan, harga barang industri dan pastinya semuanya akan naik. Termasuk juga ongkos ojek pergi ke puskesmas bagi warga yang sakit karena gizinya berkurang.

Satu tanya melintas bisakah rencana kenaikan BBM yang hampir pasti itu dihentikan........????

Berita Terkait