Selasa, 19 Mei 2009

Bupati Di Demo Ratusan Warga Betung Bedarah Barat

. Selasa, 19 Mei 2009






Tagih Janji Kampanye Pilkada
Sigombak-Ratusan warga desa Betung Bedarah Barat kecamatan Tebo Ilir laki-laki dan perempuan senin siang (18/5) mendatangi kantor Bupati Tebo. Mereka menuntut agar desa mereka dialiri jaringan listrik layaknya desa-desa yang lain. Menurut mereka janji itulah yang dulu dilontarkan Bupati saat kampanye pada ajang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2006 lalu.

Mereka mendatangi areal perkantoran dengan menggunakan kendaraan roda empat sekitar pukul 11.30 WIB. Aksi mereka tertahan di gerbang areal perkantoran. Pintu yang tertutup rapat dan di kawal puluhan anggota Polres Tebo dan Pol PP membuat mereka terhenti. Di sini mereka menyampaikan orasi sekitar 1 jam. Mereka menyampaikan tuntutannya melalui karto yang bertuliskan, Bupati pilih kasih, Mana Janjimu? Dan lainnya.

“Desa kami menyumbang PAD terbesar untuk Tebo, pajak dari daerah kami juga sangat besar, kenapa desa kami tidak mendapat aliran listrik? Jangan pilih kasih, Kami ingin Bertemu Majid Muaz” kata Mulyadi, yang menjadi orator dan disambut sorak-sorak warga lain. Selain melalui tulisan karton, mereka juga menunjukkan lampu petromak bekas sebagai lambang listrik belum masuk desa mereka.

Upaya aparat untuk menahan warga kandas saat warga ingin bertemu langsung dengan Bupati Tebo Drs H A Madjid Muaz MM. Upaya negosiasi yang di tawarkan Kapolres Tebo, AKBP Frangki Haryanto gagal. Warga bersikeras untuk masuk. Setelah disetujui untuk tidak anarkhis dan dikawal aparat, warga akhirnya merangsek ke areal perkantoran dengan berjalan kaki sekitar 200 meter.

Di pintu gerbang kantor Bupati, warga kembali di hadang aparat. Mereka kembali berorasi. Mereka kembali menagih janji tentang listrik dan jalan desa. “Dulu kata Bupati, kalau tidak discraft jalan desa kami, maka cukur saja jenggot Kepala Dinas PU, sekarang kalau Bupati tidak mau mencukur jenggot pak Sapto, biar kami saja yang mencukurnya,” kata warga lagi.

Warga mengancam untuk tidak akan membubarkan diri dan tetap bertahan tinggal di areal perkantoran sebelum bertemu Bupati. Akhirnya, setelah melalui negosiasi yang alot, 5 perwakilan warga diizinkan untuk masuk kantor Bupati untuk diskusi. Mereka yakni, Guntur, Ramli, Syamsudin, Sargawi, dan Mulyadi. Mereka diterima di aula kantor Sekda Tebo.

Ngotot Ketemu Bupati, Warga Di Bohongi
Pertemuan itu dipimpin oleh Asisten I Bukhari Usman. Hadir, Kepala Ranting PLN Tebo, Budi Prasetyo, Camat Tebo Ilir, Hamdi, Kabag Humas Dodi Chandra, Kakan Pol PP, Marzuki Agus dan Kasat Intel AKP Zainal. “Kami memang telah menargetkan agar seluruh desa di aliri listrik, namun semua itu ada prosedurnya untuk keamanan warga juga,” kata Bukhari Usman.

Budi kepala PLN menambahkan, pemasangan listrik itu harus sesuai teknis, kalau dipaksakan maka akan mengancam keselamatan warga. Karena itu perlu dilakukan pengecekan agar sesuai standar. “Makanya di uji dulu, kalau sudah layak maka bisa dibangun jaringan dan dialiri listrik,” terang Budi.

Namun karena tidak diterima langsung oleh Bupati, warga menolak melanjutkan diskusi. “Kami hanya ingin bertemu langsung dengan Majid Muaz yang membuat janji,” kata Guntur.

Asisten I Bukhari Usman mengatakan kalau Bupati lagi urusan dinas dan rapat staf. Dia bahkan sempat emosi, karena warga menolak menerima penjelasan dari Kepala Ranting PLN dan Kabag Humas.

“Itu hanya janji-janji lama, kami tidak mau melalui perantara, jika kami tidak dipertemukan, kami akan boikot Pilpres,” balas Guntur yang juga mantan Sekdes Desa tersebut. Penolakan juga ditegaskan oleh 4 perwakilan warga lainnya.

Kakan Pol PP Marzuki Agus juga berusaha membujuk warga. Katanya, Bupati tidak bisa menemui warga karena sedang melakukan tugas kenegaraan. “Bupati tidak berada di Tebo, dia sekarang di Jakarta untuk persiapan menghadapi Pilpres,” katanya.

Karena tidak sesuai dengan harapan, Akhirnya perwakilan warga ini meninggalkan aula. Mereka kembali membaur dengan ratusan warga lainnya dan kembali melakukan orasi. Mereka mulai nekad untuk merangsek masuk menembus pertahanan aparat.

Kapolres Tebo Frangky, Bukhasi Usman, dan Marzuki Agus langsung turun tangan mengamankan warga dan meminta agar membubarkan diri. Namun warga tetap menolak dan berusaha masuk.

Kapolres juga berusaha untuk membubarkan warga. “Saya telah menelepon Bupati, dan saat ini dia berada di Jakarta dan belum bisa bertemu dengan saudara-saudara. Saya tidak bohong, kalau bohong, maka celakalah saya dunia akhirat,” tegas Kapolres dengan nada emosi.

Namun warga tidak bergeming. “Jangan marah-marah pak. Kami saja tidak marah-marah. Kami hanya ingin bertemu Bupati danmenagih janji,” kata warga. Kata-kata ini membuat Kabag Ops Edi Sumadi emosi. “Kau jangan ngomong sembarangan,” katanya sambil menunjuk warga yangmemang toa. Untung tidak terjadi bentrok antara polisi dan warga.

Kendati tidak lagi mendesak masuk, warga membuktikan ancaman untuk menduduki areal perkantoran. Mereka mulai masak air untuk minum mereka. Sementara aparat tetap siaga untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, sekitar 8 KM dari lokasi demontrasi, tepatnya di rumah pendopo rumah dinas, Bupati Tebo menghadiri rapat pleno penetapan anggota DPRD periode 2009-2014. Ternyata Bupati masih berada di kota Muara Tebo bukan di Jakarta.

Mengetahui Bupati berada di rumah dinas, warga langsung menuju ke rumah dinas. Namun hanya perwakilan yang diperkenankan untuk bertemu langsung secara tertutup. Ratusan warga lainnya menyusul ke rumah dinas hingga sekitar pukul 18.30 WIB sore senin (18/5).

Berita Terkait



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih

Berita Populer

Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com