Minggu, 06 April 2008

Fitna Versus Ayat-Ayat Cinta

. Minggu, 06 April 2008



Beberapa minggu belakangan, dunia dihebohkan muncul dan beredarnya film Fitna yang dikatakan menista kitab suci Al Qur`an . Berbagai reaksi mewarnai film produksi Wilders, anggota parlemen Belada itu.

Kecaman demi kecaman muncul di berbagai Negara terhadap film Kontaversi itu. Kepala Negara mengutuk dan melarang pemutaran film itu, masyarakatpun turun ke jalan sebagai aksi mendukung kebijakan pemerintah. Bahkan kecaman datang dari pemerintahan Belanda sendiri.

Fitna, dianggap mengganggu harmonisasi kehidupan antar-masyarakat. film itu berpotensi untuk menimbulkan perpecahan di antara masyarakat. Wilders dianggap telah kebablasan dalam memanfaatkan kebebasan berpendapat. Wilders telah menyalahgunakan hak tersebut untuk menyulut kekerasan agama dan ras maupun kebencian.

Dalam Fitna, Wilders mengaitkan aksi para teroris dengan para ekstremis Islam dan ayat-ayat Al-Qur'an. Menjelang rilis film itu, Wilders melukiskan kitab suci umat Islam sebagai "buku fasis" yang menghasut orang untuk melakukan kekerasan.

Sementara itu, bagaimana sepatutnya umat Islam bereaksi terhadap penyebaran film yang menista kitab suci Al-Qur`an ini, Cendekiawan Muslim Indonesia di Australia, Nadirsyah Hosen sperti diberitakan media, mengatakan, cara-cara kekerasan sama sekali bukan jalan keluar yang baik.

Sebaliknya, reaksi umat yang lebih efektif adalah dengan cara membuat film-film berdurasi pendek yang memaparkan fakta sejarah tentang kehidupan yang harmonis dan damai antara para tokoh dan masyarakat Islam dengan tokoh-tokoh dan masyarakat non-Muslim di Indonesia, di Barat dan di tempat-tempat lainnya.

Dunia Islam kaya akan "sumber bahan" pembuatan film dokumenter bertema harmoni dan kedamaian antarumat beragama seperti itu.“Bangsa Indonesia sendiri memiliki begitu banyak sutradara film yang mumpuni untuk mendukung pembuatan film-film dokumenter yang menarik semacam ini untuk secara tidak langsung "menjawab" film "Fitna", kata Nadirsyah Hosen dalam pemberitaan media.
Sutradara muda, Hanung Bramantyo, disebut-sebut salah seorang sineas Indonesia yang mampu membuat film-film berdurasi pendek yang bagus dan dapat mengimbangi film-film semacam Fitna karena dia telah pun membuktikan kemampuannya dalam Film Ayat-Ayat Cinta.

Katanya, Dalam khasanah sejarah dunia dapat ditemukan rekam jejak kehidupan umat Islam yang harmoni dengan masyarakat non-Muslim. Bahkan, ketika orang-orang Yahudi diusir dari Spanyol dulu, mereka justru ditampung oleh Sultan Turki.

Tapi, saat penayangan film Ayat-Ayat Cinta (AAC) beberapa waktu lalu, masih banyak yang berpendapat film Hanung Bramantiyo itu bukan pencerminan Film Islam yang murni. Bahkan walaupun AAC mampu meraup sukses besar yang berarti ajaran dalam film itu sampai kepada masyarakat, AAC juga dinilai film yang menistai Islam.

Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan penganut agama Allah di dunia ini…???

Tulisan Terkait:
-Ulama Dan Pesantren Dikritik Perempuan Berkalung Sorban
-Fenomena Ayat-Ayat Cinta

Berita Terkait



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Wilder itu memang setan yang ingin ngehancurin Islam. ayo kita dukung upaya pemeritah. Allahuakbar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih

Berita Populer

Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com