Terkuaknya borok KEJAKSAAN belakangan menghebohkan negeri ini. Mulai dari tingkat pejabat atas sampai masyarakat yang tidak bisa tulis baca pun mengutuk korp baju cokelat itu. Bau busuk itu menyengat membuat mual dan muntah.
malam tadi dalam dialog Metro TV, mahasiswa HUKUM yang tentunya bakal jadi jaksa masa depan mengecam. Wajah-wajah bersih dan lugu mereka geram dengan ulah jaksa di GEDUNG BUNDAR. MAHASISWA menyalahkan, menghujat meminta penggantian, bersih-bersih, hingga wacana memutus satu generasi Kejaksaan.
Yang jadi pertanyaan, kondisi ini muncul saat mereka masih dalam posisi mahasiswa yang bersih lengkap dengan idealisme mereka. Saat mereka turun ke dunia MAFIA HUKUM Indonesia, masihkah idealis itu menyatu dalam darah mereka? Bagaimanapun persoalan ekonomi nomor satu dalam kehidupan manusia.
Jaksa yang bermain dalam aliran dana ini di gedung bundar. Hebat kan? Di Jakarta saja mereka sanggup bermain apalagi di daerah. Ingat Jaksa bukan hanya ada di pusat tapi di seluruh daerah di tanah air, dari Provinsi hingga Kabupaten. JAKSA MEMILIKI PELUANG YANG SAMA UNTUK MENERIMA SUAP. Apalagi di daerah-daerah yang kontrol masyarakatnya masih lemah.
Wajarlah Korupsi di Negeri ini masih mendominasi. Ingat, hasil survey menunjukkan aparat hukum memiliki prestasi yang sangat membanggakan dalam praktek Korupsi Kolusi Nefotisme (KKN). Betapa kerennya, pencegah dan penindak Korupsi menjadi aktor utama.
Jadi, busuknya borok Kejaksaan tidak hanya terjadi di gedung bundar. Angka Rp 6 Milyar dari tangan JAKSA URIP belum seberapa jika di total keseluruhan Jaksa pemain (mereka gak mau jadi pemain cadangan lho....). berbagai cara dan upaya dilakukan yang jelas mereka pasti dapat uang. Seperti yang saya bilang tadi, jaksa ada di seluruh tanah air.... Coba bayangkan berapa aliran UANG ke Kejaksaan setiap harinya di indonesia?
HENDARMAN SUPANDJI tidak bertindak tegas? Wajar, demi korps Kejaksaan.... Hehehe.... Yang benarnya demi masa depan.. Tidak mungkin dong membuka aib sendiri. Mana ada maling ngaku? Serba salah juga menghukum bawahan imbasnya ke atas juga. Presiden saja yang harus tanggap kalau tidak mau kredibilitasnya makin turun.
Kasus ini menarik, semakin di buka semakin banyak yang bersuara. Yang pastinya makin membumbung bau busuk borok Jaksa. Jadi mau apa lagi? BUBARKAN KEJAKSAAN? Putus satu generasi Kejaksaan? Buat Tim Independent pengawas Kejaksaan? Entahlah yang jelas NURANI manusia mati mendadak saat di tawari UANG....
Jumat, 27 Juni 2008
Busuknya Aroma Borok Kejaksaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Berita Terkini dari ANTARA PBB bersama Rusia periksa dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah B...
-
Berita Terkini dari ANTARA Polda NTT bagikan 1.600 paket sembako ke warga terdampak COVID-19 Akt...
-
Berita Terkini dari ANTARA Kementerian BUMN tetapkan direksi baru Askrindo Studi: Hydroxychloroq...
-
Berita Terkini dari ANTARA Pasar nantikan hasil pilpres AS, rupiah bergerak menguat IDI Jaksel i...
-
Berita Terkini dari ANTARA Pengamat : beras sintetis hambat pengembangan beras analog DPR desak ...
-
Berita Terkini dari ANTARA Xinjiang bantah penahanan pelajar di Wuhan Nokian akan produksi ban s...
Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi

2 komentar:
tak usah cerita itu lah bosan, malu kita...
Postingan yang cukup pedas ini... Hehehe...
Salam,
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih