Rabu, 17 Februari 2010

Pernah Di Gaji Rp 5 Ribu, Akrab Dengan Lumpur Dan Debu Jalan

. Rabu, 17 Februari 2010

Pengabdian Rosmaita Mensukseskan Program KB di Daerah Terpencil Penyuluh Keluarga Berencana (KB) merupakan ujung tombak dalam mensukseskan program pemerintah itu. Bersama Kader KB mereka menggugah kesadaran masyarakat. Dengan mendatangi rumah-rumah dan menggelar sosialisasi di desa-desa. Bagaimana suka dukanya? Rosmaita (40), Penyuluh KB kecamatan Muara Tabir mengurai kenangannya.


MUARATABIR-Tanah merah jalan terlihat becek bekas truk terjebak lumpur. Genangan air hujan menyatu dengan tanah berwarna coklat kekuningan. Bekas roda mobil mengalur tidak rata melintasi hutan berbukit. Begitulah kondisi jalanan di desa-desa Kecamatan Muara Tabir kabupaten Tebo yang merupakan kecamatan hasil pemekaran.

Jalan itulah yang ditempuh Rosmaita dalam melakukan tugasnya sebagai penyuluh. Untuk menggelar safari KB di beberapa desa maupun mendatangi rumah-rumah warga. “Kalau hujan biasanya tidak bisa lewat dan mengatri berjam-jam. Karena truk banyak yang terpuruk. Tapi kalau panas debu jalan sangat tebal. Mudah-mudahan perbaikan jalan yang kabarnya tahun ini dilakukan bisa cepat selesai,” kata ibu tiga anak ini memulai obrolan.

Rosmaita dan warga di sana, telah terbiasa melewati jalan tersebut tanpa sepatu dan sandal. Itu telah dijabaninya sejak tahun 1990 saat kabupaten Tebo masih bergabung dengan kabupaten Bungo-Tebo. Saat itu dirinya masih menjadi Kader Posyandu dan pada tahun 1997 mulai aktif sebagai kader KB membantu penyuluh KB. “Waktu itu, insentif kader KB masih Rp 5 ribu perbulan,” kenang Alumni MAN Padang Japon, Payakumbuh, Sumatera Barat ini.

Walau pengabdian dihargai Rp 5 ribu, Rosmaita muda tetap semangat. Dia gencar melakukan sosialisasi tentang besarnya manfaat ber-KB. Pada saat itu, program KB masih mendapat penolakan dari masyarakat di desa-desa terpencil itu. “Warga di sini penganut agama yang fanatik. Mereka berpandangan ikut KB itu haram,” tuturnya dengan mata menerawang.

Berkat ketekunan dan keuletan sesama kader KB, masyarakat mulai terbuka. Warga mulai menyadari manfaat KB. Bahkan yang dulu menolak, kini telah jadi peserta KB aktif. “Mereka melihat teman-temannya yang ikut KB. Mereka heran, dalam usia perkawinan yang sama, jumlah anak dia dan temannya berbeda. Akhirnya mereka yang balik mendatangi kami. Meminta penjelasan dan kemudian ikut KB,” urai perempuan asal Pulau Tengah, Kerinci ini.

Pengabdiannya mulai membuahkan hasil seiring pemekaran kabupaten Bungo-Tebo menjadi kabupaten Tebo. Di tahun 2008 dia diangkat menjadi penyuluh KB sebagai pegawai kontrak dan membina 8 desa. Diantaranya desa Bangun Sranten tempatnya berdomisili. Kemudian desa Tanah Garo, Olak Kemang dan lainnya. Dengan kontrak yang diperbaharui setiap tahun itu, saat ini, dirinya telah di gaji Rp 750 ribuan. “Sangat membantu untuk membantu keuangan keluarga,” katanya tersenyum.

Tidak dipungkiri, jika hanya mengandalkan penghasilan tersebut tidak akan cukup untuk memenuhui kebutuhan. Bersama suami tercinta, Wizkizman SPd, mereka menjadikan hobi fhotografi sebagai usaha keluarga. Dua sejoli yang disatukan cinta ini menerima orderan dokumentasi pernikahan dari warga. “Saya yang menjadi fotografer dan bapak (suami, red) yang syuting,” katanya sambil melirik suaminya yang tersenyum mengangguk.

Sebagai orang yang telah 20 tahun berkecimpung dengan kegiatan KB dan Posyandu, Rosmaita berharap nasib penyuluh KB terus diperhatikan. Baik peningkatan insentif maupun pemberian kendaraan dinas untuk bekerja. “Terutama yang bertugas di daerah terpencil. Mudah-mudahan nantinya nasib kami menjadi lebih baik,” harapnya berbinar sambil memperbaiki posisi duduknya.

Sama halnya dengan penyuluh KB yang telah lama mengabdi, dirinya memiliki harapan yang sama seperti penyuluh lain. “Kami berharap suatu saat pemerintah mengangkat menjadi PNS. Namun itu kewenangan pemerintah. Saat ini yang jelas kami harus tetap mengabdi kepada masyarakat dan berharap program KB Tebo yang telah sukses ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” tandasnya mengakhiri obrolan. (****)

Berita Terkait



2 komentar:

Dek Yusron mengatakan...

keren... q bnyk beljar ni.. please komen di....

Apakah Seni Itu Penting bagi seorang pelajar??

www.sigombak.blogspot.com mengatakan...

sama-sama belajar...
di internet, semua belajar dan berbagi....

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih

Berita Populer

Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com