Dam Pagar Puding Proyek Gagal?

TEBO,Sigombak-Petani di desa Pagar Puding kecamatan Tebo Ulu mengeluhkan sistem irigasi di sawah desa mereka. Karena Dam yang dibangun oleh pemerintah provinsi beberapa tahun lalu tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, sekitar 200 hektar sawah dari 400 hektar sawah di desa itu tidak digarap karena kekurangan air.

Meski untuk pembangunan dam itu menelan anggaran Milyaran rupiah, keberadaan irigasi itu tidak banyak membantu petani. Bahkan menurut petani, sawah di desa mereka jauh lebih bagus sebelum dibangun irigasi.

Sehingga sawah yang dicetak beberapa tahun lalu itu saat ini banyak yang tidak digunakan. Terlihat beberapa sawah itu telah ditumbuhi semak belukar dan tidak seperti sawah pada umumnya.

“Tidak seperti sawah lagi karena tidak ada air dan telah ditumbuhi semak-semak,”ungkap salah seorang petani desa yang bertetangga dengan desa Jambu tempat Danau Sigombak.

Tak heran, pembangunan sawah itu disebut-sebut masyarakatsebagai proyek gagal. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Umardani saat berkunjung ke Tebo beberapa bulan lalu ikut menyinggung pembangunan dam itu. Saat itu dikatakannya, masalah Dam Pagar Puding itu harus dicarikan solusinya.

Ditemui belum lama ini, Kepala Dinas Pertanian Tebo Ir Rahansi mengatakan keluhan itu pernah juga disampaikan petani ke dinas pertanian. Menindaklanjuti hal itu, menurutnya, Pemerintah Kabupaten telah menyampaikan ke pemerintah provinsi.

“Dalam Musrenbang di Jambi beberapa waktu lalu, keluhan itu telah disampaikan dan telah diusulkan untuk perbaikannya. Karena petani memang sangat membutuhkan sawah itu. Juga untuk mencapai target Pemkab Tebo dalam swasembada beras,” ungkapnya.

Sementara itu masyarakat yang tidak mengetahui kendala irigasi itu menimbulkan kecemburuan sosial. Karena petani daerah lain menilai petani di pagar puding malas dan tidak memanfaatkan fasilitas yang dibangun pemerintah. Sedangkan di daerah lain tidak di bangun irigasi yang memadai, meski telah diusulkan.

Berita Terkait