Seperti sudah tradisi, catatan akhir sekolah terasa tidak lengkap jika tanpa aksi coret-coret seragam dan juga menggelar konvoi menyusuri jalan kota. Kondisi ini juga terjadi di sejumlah sekolah yang ada di kota Muara Tebo. Bagaimana aksi mereka dan bagaimana pihak sekolah menanggulanginya? Berikut penelusuran Radar Tebo.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Walau telah dihimbau agar tidak melakukan aksi coret seragam dan konvoi, hari terakhir ujian nasional (UN) tingkat SLTP Kamis (28/4) kemarin tetap diwarnai aksi yang telah menjadi tradisi siswa di Republik ini setiap kali habis UN.
Dengan seragam penuh coretan cat semprot dan spidol, siswa yang selesai ujian juga mengekspresikan kegembiraan dengan melakukan konvoi sepeda motor di jalan umum. Pantauan Radar Tebo, aksi coret seragam dan konvoi itu dilakukan baik siswa laki laki, maupun siswa perempuan. Raut kegembiraan terlihat jelas di wajah mereka.
Setelah melakukan aksi coret dan konvoi mereka menenangkan pikiran yang terkuras selama beberapa pekan terakhir dengannongkrong di Taman Tanggo Rajo Muara Tebo. Sebagian siswa lain masih melakukan konvoi dari sekitaran taman Tanggo Rajo, kemudian menyusuri bundaran Tugu Sultan Thaha.
Aksi konvoi dengan pakaian penuh coretan itu terus berlanjut hingga sampai ke KM 3 di kawasan jalan Rumah Sakit Umum Daearah (RSUD) Sultan Thaha Syaifuddin (STS). Kemudian mereka kembali berkumpul di taman Tanggo Rajo. Dan sebagian ada juga yang menuju areal perkantoran bumi seentak galah serengkuh dayung di KM 12.
Salah seorang siswa yang enggan dipublikasikan mengatakan aksi ini adalah sebuah kegembiraan bagi mereka karena telah berjuang selama 4 hari menjalani Ujian Nasional. Untuk kelulusan, dia merasa optimis dengan kemampuan menjawab soal selama UN.
"Mudah-mudahan Tuhan yang baik mengabulkan doa dan usaha kami dan kalau pun tidak lulus kami sudah siap untuk menerimanya," kata mereka kepada Radar Tebo kemarin.
Kendati demikian, aksi coret-coretan konvoi kendaraan bermotor ini, tidak dilakukan oleh semua siswa. Salah satunya, SMP 24 Muara Tebo yang menyuruh siswanya memakai Seragam Pramuka. Kemudian juga seperti di MTsN Tebing Tinggi, dan beberapa sekolahpun tidak ketinggalan ikut andil mengantisipasi hal ini.
Uniknya, MTsN Al Ihsan Tugu Rejo dan Babussalam lebih memilih Siswanya untuk menggunakan Seragam Batik maupun Busana Muslim Hitam Putih. Menurut Artoyo, Kepala SMP 24 ini dilakukan agar tidak ada aksi coret seragam.
"Kami sejak jauh hari sudah menegaskan kepada siswa Untuk mengenakan Seragam Pramuka pada UN terakhir, dan bagi siswa yang mengabaikan akan berikan sanksi,"jelas Artoyo.
Aksi tersebut memang disayangkan banyak pihak. Namun bukan berarti Dinas pendidikan kebudayaan pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) Tebo tidak berupaya menanggulanginya. Menurut Dumyati SPd, Kabid Dikdas Dikbudpora pihaknya telah mengimbau siswa setelah selesai ujian, agar tidak melakukan aksi coret-coretan.
"Sejak sosialisasi UN sudah terus kami sampaikan, agar coret-coretan dilarang dan selalu membuat pengumuman," kata Dumyati dikonfirmasi via ponselnya kemarin.(*)
|
Kamis, 28 April 2011
Aksi Coret dan Konvoi Siswa SLTP di Muara Tebo Usai Ujian Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Berita Terkini dari ANTARA Menteri: PM BorisJohnson butuh waktu pulih dari COVID-19 Cerita pasie...
-
Berita Terkini dari ANTARA Saham Seoul dibuka menguat, indeks KOSPI naik 0,76 persen ADB-UNICEF ...
-
Kota Muara Tebo sering menjadi ibu kota kabupaten. Bahkan sebelum menjadi ibu kota Kabupaten Tebo. Tidak percaya ? Tengok saja kilasan sejar...
-
Berita Terkini dari ANTARA Satpol PP limpahkan berkas perkara pembuang sampah ke pengadilan FDA ...
-
Suksesnya penayangan film Ayat-Ayat cinta (AAC) ternyata tidak hanya membius kalangan remaja dan masyarakat umum. Film garapan sutrada...
-
Berita Terkini dari ANTARA Lahan di Indramayu--Cirebon potensial kembangkan kedelai Ekspor Sulut...
Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi

0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih