Tampilkan postingan dengan label guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label guru. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Juni 2011

PNS Tebo Dirumorkan Mengajukan Pindah, Plh Bupati Menjawab

. Kamis, 16 Juni 2011
0 komentar

MUARATEBO-Pasca pemungutan suara ulang pemilukada Tebo 5 Juni lalu mencuat rumor banyak PNS Tebo yang mengajukan untuk pindah ke daerah lain. Mulai dari PNS kalangan pejabat hingga kalangan staff dikabarkan telah mengajukan karena ketakutan imbas dari pertarungan politik pada Pemilukada Tebo.


Angka yang dirumorkan juga tidak sedikit, lebih dari 90 orang yang disebut-sebut. Nama-nama pejabat penting di kabupaten Tebo juga dikaitkan dengan isu tersebut. Baik mengajukan pindah ke Provinsi maupun juga ke kabupaten lain seperti Bungo, Muarajambi dan Tanjabtim.


Saat dikonfirmasi soal rumor tersebut, Plh Bupati Tebo Abdullah mengatakan dirinya baik selaku Plh Bupati maupun sebagai Peltu Sekda tidak pernah menerima pengajuan pindah dari PNS Tebo. "Tidak ada yang mengajukan pindah, kalau ada tentu saya tahu itu, karena saya kan peltu Sekda dan juga Plh Bupati," katanya menjawab Radar Tebo Rabu (15/6) kemarin.


Menurutnya, pengajuan pindah juga bukan hal yang mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Seperti persetujuan dari pemerintah tempat di tuju dan juga persetujuan dari pemerintah yang akan ditinggalkan. "Kemudian harus perseujuan dari Gubernur, tentu itu bukan persoalan mudah dan butuh proses," katanya.


Namun, katanya, jika ada PNS yang pindah dengan alasan yang jelas, dirinya tidak berhak untuk melarang. Karena itu merupakan hak azazi dari PNS tersebut sepanjang memenuhi syarat. "Kalau saya larang, itu pelanggaran hak azazi," tukas Abdullah menandaskan.(Radar Tebo)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 29 Mei 2011

Guru SD Perkosa Dua Siswanya, Nyaris Tewas Jadi Korban Amuk Masa

. Minggu, 29 Mei 2011
1 komentar

MuaroTebo – Dunia pendidikan di Kabupaten Tebo kembali tercoreng oleh perbuatan Eko Nugroho (32) guru honorer di SDN 13/VIII Tebo jarak jauh didusun Kumpul Rejo Desa Muaro Kilis Kecamatan Tengah Ilir yang diduga telah tega memperkosa dua orang siswi sekolahnya.

Informasi yang berhasil dirangkum harian ini menyebutkan, aksi perkosaan terhadap dua orang siswinya sebut saja bunga dan kembang, keduanya siswi kelas 4 di SD tersebut warga Dusun Kumpul Rejo Desa Muaro Kilis Kecamatan Tengah Ilir, terungkap setelah kedua korban mengeluh sakit pada perut dan kemaluannya saat hendak buang air kecil.
Merasa curiga kedua orang tua korban merasa curiga dengan penyakit yang diderita anak mereka, setelah didesak, akhirnya keduanya mengaku sudah lima kali diperkosa oleh guru bejat, mendengar pengakuan kedua korban kontan saja membuat warga emosi dan langsung mendatangi Eko yang baru saja pulang dari rumah orang tuanya didaerah trans sitiung Sumbar.

Kontan saja eko sang guru honorer tersebut langsung jadi bulan-bulanan amuk masa yang marah dan tidak terima dengan perbuatan bejatnya tersebut, hingga akhirnya oleh Julianto Ketua Rt 01 Dusun Kumpul Rejo bersama perangkat dusun menyerahkannya kemapolsek Tengah Ilir dengan kondisi yang sangat menggenaskan.
Julianto mengatakan menurut pengakuan kedua korban, mereka diperlihatkan dan disuruh nonton film porno dari Hand Phone (HP) milik pelaku, setelah itu korban diraba-raba dan kemudian dipaksa melayani nafsu bejad pelaku dengan ancaman akan diturunkan nilai dan rangkingnya jika tidak mau melayani korban.
“Semua pengakuan kedua korban dan pelaku ada direkam di HP ketua Komite yang sekarang ini sedang dijalan menuju kemari, setelah dipaksa nonton film porno dari HP pelaku kemudian dipegang-pegang dan akhirnya diminta untuk melayani nafsu bejatnya,”kata Julianto kemarin.

Sementara itu Kapolres Tebo AKBP Moh Arifin S.Ik melalui Kapolsek Tengah Ilir AKP Elman mengatakan bahwa sekarang ini pihaknya belum bisa meminta keterangan dari pelaku, karena kondisinya yang babak belur dan nyaris tewas karena menjadi korban amuk masa.
“Sekarang ini pelaku kita rujuk dulu ke RSUD Sultan Taha Saefuddin (STS) Tebo, mengingat kondisinya yang babak belur dan nyaris tewas saat diantarkan kemari, dan belum bisa kita mintai keterangan,”ujar Kapolsek
kemarin.

Kapolsek juga mengatakan bahwa sekarang ini pihaknya sedang menunggu kedatangan kedua korban bersama orang tuanya untuk dimintai keterangan, dan pihaknya sekarang ini masih mendalami kasus ini lebih lanjut.
“Dari keterangan korban nanti akan kita kembangkan apakah masih ada korban lainnya atau tidak,”pungkasnya.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 08 Mei 2011

Cekik Leher Guru, Pensiunan Guru Dipolisikan

. Minggu, 08 Mei 2011
0 komentar

RIMBOBUJANG – Rabu lalu (4/5) salah seorang Guru di SDN 194/VIII Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang, Agustinar (46). Menjadi Korban penganiayaan oleh salah seorang warga yang diketahui pensiunan Guru berinisial BP dan berujung laporan ke Polsek Rimbo Bujang.

Menurut Agustinar yang mengajar Kelas 3 di SD 194 kepada koran ini, menjelaskan alasannya melaporkan BP ke Polisi pada Malam Kamis (4/5) atas tuduhan penganiayaan.

"Saya lapor Polisi karena saya dicekik di Sekolah," terang Agustinar yang didampingi Suaminya sesaat setelah mereka lapor dari Polsek Rimbo Bujang.

Diungkapkan awal mulanya dirinya sampai dicekik oleh BP, kejadiannya pada Rabu siang (4/5) sekitar pukul 10.00 WIB tempat kejadian perkara (TKP) di Kantor SDN 194/VIII Wirotho Agung.

Ketika itu dirinya sedang mengajar di kelas dipanggil oleh salah seorang rekan mengajarnya, katanya dirinya dipanggil oleh Kepala Sekolah yakni Dumeri.

Namun, belum sampai masuk ke dalam ruangan Kantor atau baru sampai didepan Pintu Kantor, dari dalam ruangan Kantor tiba – tiba muncul BP ke arahnya dan langsung mencekik leher Agustinar sambil mengatakan "Kamu pelawan" sebanyak kurang lebih dua kali, cerita Agustinar.

Karena dirinya seorang perempuan yang takut dengan seorang laki – laki yang emosi terlebih lagi yang mencekiknya adalah BP, Agustinar tidak berdaya untuk melawan dan hanya diam sambil merasakan cekikan tangan BP yang kuat dan kencang dan korban Agustinar mengaku kepada koran ini, ketika dicekik oleh BP dirinya ketika itu sempat terkencing didalam celana karena rasa takut dan kaget.

Pada saat BP mencekik korban, disaksikan langsung oleh Kepala Sekolah dan Guru lainnya. Namun, usaha untuk melerai dengan melepaskan tangan BP yang mencekik leher korban, juga sia – sia karena cengkraman tangan BP sangat kuat.

Karena tidak bisa dilepaskan, Syafnidar rekan korban berteriak sambil mengatakan kepada BP, buka Sawara BP (Buka celana BP-Red) bunuh be, BP Anjing. Mendengar ucapan itu, BP melepaskan tangannya dari leher korban dan langsung menghampiri Syafnidar dan hendak menamparnya. Namun, ketika itu Syafnidar menghindar.

Setelah keributan didalam SDN 194 tersebut, BP pun pulang. Sementara, korban dan rekan – rekannya yang lain dipanggil oleh Kepala Sekolah untuk di BAP, ujar Agustinar.

" Saya tidak pernah ada masalah dengan BP, tiba – tiba dia mencekik leher saya," ujar korban. Untuk perlindungan dan keamanan kami, imbuhnya, masalah ini dilaporkan ke Polsek Rimbo Bujang dan telah dilakukan visum.

Sementara, menurut Suami korban Yusro, Bukannya kami tidak ingin berdamai, sejauh ini belum ada niat baik dari pihak sana. Yang jelasnya, biarlah Polisi yang menangani kasus ini, jelasnya. Dia menjelaskan bahwa masalah Istrinya dianiaya oleh BP juga telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan. (bee)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Senin, 02 Mei 2011

Dikbudpora Tidak Pernah Mengusulkan Pemindahan Guru SD 23/VIII Desa Tuo Ilir

. Senin, 02 Mei 2011
0 komentar

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikbupora) kabupaten Tebo tidak mengetahui tentang proses kepindahan guru tersebut. Menurut Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas), Dumyati, sebelum pindah, guru tersebut tidak pernah mengajukan untuk pindah ke Dikbupora Tebo.

"Kepindahan guru itu baru kami ketahui setelah SK pindahnya dikeluarkan. Sebelumnya tidak ada pengajuan untuk pindah, makanya kami tidak mengetahui hal tersebut," jelas Dumyati dikonfirmasi Radar Tebo via ponselnya minggu (1/5) sore kemarin.

Sayangnya tentang kepindahan Lena Maryani yang SK-nya dikeluarkan pihak BKD Tebo tanpa melalui pengajuan dari Dikbudpora ini belum diketahui. Hingga kemarin pihak BKD belum bisa dikonfirmasi terkait dengan pengeluaran SK yang disayangkan oleh masyarakat desa Tuo Ilir seperti yang dituturkan Hamim anggota Komisi I Tebo yang berasal dari daerah itu.

Sementara informasi yang dirangkum Radar Tebo menyebutkan sebelum SK pindahnya di keluarkan pihak BKD Tebo guru tersebut jarang masuk untuk mengajar di SD 23/VIII Tuo Ilir. Ditengarai kepindahan tersebut karena guru yang bersangkutan ingin dekat ke kabupaten Bungo sehingga untuk mengajar bisa dilakukan dengan berulang dari kota Muara Bungo.

"Inilah susahnya kalau PNS yang bekerja di Tebo ini dari daerah lain (Kabupaten Bungo, red), mereka hanya ingin menjadi PNS dan waktu ditempatkan di desa mereka minta pindah. Lama-lama bisa saja mereka mengajukan pindah ke kabupaten asalnya. Dan Tebo hanya menjadi batu loncatan untuk menjadi PNS," kata Hamim, anggota Komisi I dua hari lalu.

Sebelumnya, pihak BKD dan Sekda Tebo menyatakan kalau saat penerimaan CPNS pelamar diharuskan membuat perjanjian untuk bersedia ditempatkan dimana saja. Dan pelamar juga diharuskan melampirkan surat perjanjian untuk tidak mengajukan pindah dalam waktu 10 tahun.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 01 Mei 2011

Sebulan Mendapat SK PNS, Guru SD 23/VIII Desa Tuo ILir Pindah

. Minggu, 01 Mei 2011
0 komentar

Komisi I: Padahal SD Itu Kekurangan Guru


MUARA TEBO-Walaupun SDN 23/VIII Desa Tuo Ilir Kecamatan Tebo Ilir masih kekurangan tenaga pengajar, guru di sekolah itu sering dipindahkan ke sekolah lain. Kepindahan guru yang paling terbaru yakni guru atas nama Lena Maryani yang merupakan guru PNS pengangkatan tahun 2009 yang ditempatkan desa tersebut dan baru sekitar sebulan lalu mendapat SK PNS.


Akibatnya, SD 23 /VIII yang termasuk SD inti itu kekurangan tenaga pendidik. Dengan jumlah murid yang mencapai 270 orang yang mengajar disana hanya 5 orang guru PNS dan satu Kepala Sekolah. Sehingga sekolah tersebut kekurangan banyak tenaga guru. Baik guru kelas maupun guru bidang studi agama Islam.


"Idealnya, untuk satu sekolah minimal 10 guru, ini kok Cuma 5 orang. Itu baru jumlah minimal. Jadi tidak seharusnya guru dipindahkan dari sekolah itu," kata Hamim anggota komisi I DPRD Tebo saat berbincang dengan Radar Tebo dan wartawan harian lain pada jumat lalu. Sebagai wakil rakyat dari deerah tersebut, Hamim mengaku sangat tahu persis kondisi sekolah tersebut.


Katanya, sebelumnya di sekolah tersebut ada 2 guru honor daerah, namun diberhentikan karena tidak boleh lagi. Dan belum lagi kekurangan guru terpenuhi, guru PNS yang baru dapat SK juga pindah dari sekolah yang terletak di bagian hilir kabupaten Tebo tersebut. "Kalau seperti ini bagaimana anak-anak kami di daerah itu bisa mendapatkan pendidikan yang layak," katanya lagi.


Menurut politisi PAN ini, dari kroscek komisi I ke sekolah tersebut, pihak sekolah tidak mengetahui tentang proses kepindahan guru yang tinggal di kota Muara Bungo kabupaten Tebo tersebut. Dari informasi yang didapatkan Hamim, guru tersebut pindah ke salah satu SD di desa Sungai Alai kecamatan Tebo Tengah di KM 16 lintas Tebo-Bungo.


"Pihak sekolah baru tahu tentang kepindahan itu tadi siang (jumat,red), waktu guru tersebut melapor ke Sekolah. Kalaupun akan dipindahkan, seharusnya dinas terkait mencarikan penggantinya, saat ini saja guru yang ada di sekolah tersebut hanya 6 orang termasuk kepala sekolah sedangkankan jumlah murid 270 orang," ucapnya dengan nada prihatin(swi)


Klik disini untuk melanjutkan »»

Berita Populer

Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com