MUARA TEBO– Belasan truk yang membawa Tandan Buah Segar (TBS) ke PT Tebo Inti Plasma Lestari (PT TPIL) dihadang dan dilarang masuk oleh warga Desa pelayang, Kecamatan Tebo Tengah Jumat (6/5). Aksi yang dilakukan warga Pelayang yang merupakan pemilik Delivery Order (DO) itu dilakukan sekitar satu jam. Aksi ini dilakukan karena perusahaan membeli TBS dengan harga rendah bagi warga yang menjual TBS dari pemegang DO Gempita, DO Pati dan DO Gayana yang bukan dari perusahaan. Pengelola tiga DO tersebut yakni Nurhadit, Sison, Aman dan Waris yang merupakan warga desa setempat yang memiliki usaha DO tersebut. Sedangkan bagi warga yang menjual TBS dengan DO perusahaan yang dinamakan DO Amanah akan dibeli dengan harga lebih tinggi. Nurhadit mengatakan tindakan pihak PT TPIL yang melakukan perbedaan harga itu untuk memonopoli dan menguasai DO. Dan itu dengan cara itu membuat dirinya dan warga Pelayang lain yang mengelola DO Gempita dirugikan. "Kondisi ini telah terjadi hampir dua tahun. Dan kami sering melakukan aksi seperti ini, tapi PT TPIL tetap membeli TBS yang DOnya dari kami denngan harga rendah. Ini sama saja upaya untuk mematikan usaha warga sini. Padahal seharusnya perusahaan memberikan kontribusi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar," kata Nurhadir kepada Radar Tebo. Menurut mereka, padahal perusahaan telah meminta kepada masyarakat untuk mencari TBS untuk dibeli perusahaan. Namun ketika mereka sudah berusaha untuk mencarikan TBS, tapi pada kenyataan harga DO Amanah berbeda jauh dengan DO Gempita yang dikelola warga. "Mereka memberikan harga Rp. 1790- 1800 per kg. sedangkan untuk DO kami mereka hanya memberikan harga Rp. 1620, ini membuat DO yang kami kelola tidak mendapatkan TBS karena perbedaan harga yang mereka berikan," sebut Aman yang didampingi dan waris. Ditambahkan NUrhadit lagi, praktek monopoli yang dilakukan pihak PT TPIL untuk menyingkirkan pengelola DO yang diluar dari perusahaan ini sudah sejak lama, Bahkan warga setempat juga sering mengeluhkan tindakan perusahaan tersebut namun tidak ditanggapi. "Kita hanya meminta ketegasan dari pihak perusahaan, kami ini warga asli sini. Jika sebelum dibukanya perusahaan ini dijanjikan akan membuka lapangan pekerjaan, kalau begini keadaannya mereka malah menutup lapangan pekerjaan warga disini, apa alasan mereka mebedakan harga DO tersebut kalau tidak untuk menyingkirkan DO yang kami kelola ini," tegasnya. Setelah hampir satu jam melakukan blokir truk masuk arela pabrik PT TPIL, sekuriti perusahaan turun ke tempat blokir. Mereka melakukan negosiasi dan melakukan pertemuan di kantor pabrik PT TPIL. Namun pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil karena pengambil kebijakan dari pihak perusahaan tidak berada di tempat. (swi) |
Minggu, 08 Mei 2011
Truk TBS PT TPIL Di Hadang Warga, Tuding Perusahaan Monopoli Harga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Berita Terkini dari ANTARA Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,08 persen ...
-
Berita Terkini dari ANTARA Biak Numfor usukan Sail Teluk Cenderawasih 2018 Warga diimbau waspada...
-
Berita Terkini dari ANTARA KA Prameks berhasil dipindahkan Pertumbuhan ekonomi meningkat...
-
Berita Terkini dari ANTARA Remaja ajaib incaran Madrid tak mau tinggalkan Prancis Vanessa Angel ...
-
Berita Terkini dari ANTARA Kongres setuju Presiden Chavez berobat kembali ke Kuba Arab a...
-
Berita Terkini dari ANTARA PBNU minta jangan politisasi banjir Jakarta Banjir masih gena...
-
Berita Terkini dari ANTARA Wisata religi Makam Puteri Kaca Mayang di tengah kebun sawit Wali Kot...
-
Berita Terkini dari ANTARA 600 kobra hidup disita dari penyelundup di Thailand Teheran j...
-
Berita Terkini dari ANTARA Olimpiade Tokyo ditonton enam miliar menit streaming AS khawatir soal...
-
Berita Terkini dari ANTARA Pengamat : Tucuxi mobil listrik nasional "ajang promosi" ...
Objek Wisata Danau Sigombak Tebo, Jambi

0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan Di Bawah Ini. Terima Kasih